Senin, 30 Juni 2008

Cara Halus Gunakan Mobil Matic

Mobil jenis matic menjadi andalan untuk digunakan di kota besar yang lalu lintasnya padat. Yang perlu diperhatikan saat menggunakan transmisi. Cara halus perlu dibudayakan agar mesin mobil awet.

Cara halus ini sangat penting karena efek gaya yang kasar dapat mempengaruhi respon mesin. Pengoperasian yang kurang tepat, lama kelamaan dapat membuat tenaga mesin terbuang percuma.

Dampak terhadap turunnya performa terkait dengan kekeliruan memindahkan transmisi baik dari posisi D (maju) ke R (mundur) maupun sebaliknya, dari R ke D. Bila setelah memajukan mobil lalu Anda ingin mundur, jangan langsung menggeser transmisi. Tunggu sampai roda berhenti. Demikian pula sebaliknya.

Pemindahan posisi transmisi tanpa menunggu kendaraan berhenti kerap terjadi pada umumnya karena si pengendara sedang terburu-buru. Padahal, menunggu sejenak bukanlah pekerjaan sulit. Justru akan jauh lebih menguntungkan. Apalagi bila menghitung kerugian yang dapat muncul akibat gaya berkendara sekasar itu.

Pemindahan langsung semacam itu sama saja dengan membenturkan komponen-komponen dalam sistem transmisi pada waktu yang tidak tepat. Dua efek buruk yang lama-kelamaan akan terjadi, seperti munculnya suara berisik. Suara tak normal ini, umunya terdengar saat perpindahan gigi, mulai masuk gigi, maupun saat kendaraan berjalan.

Selain itu, tenaga mesin menjadi juga terasa kurang responsif. Ini dikarenakan kemampuan kopling meneruskan daya dari mesin ke penggerak roda menjadi berkurang. Penyebabnya karena kampas kopling maupun kampas rem di gear box aus.

Keausan juga dapat terjadi pada roda gigi percepatan. Pemindahan ke posisi R atau D saat roda masih berputar mengakibatkan gesekan pada celah (backlash) roda gigi. Celah ini lama kelamaan bisa semakin besar. Celah yang besar itulah yang kemudian mengakibatkan bunyi di sistem transmisi.

0 komentar:

Posting Komentar