
Penelitian yang dilakukan selama delapan tahun dengan sampel sebanyak 35,372 wanita yang berusia antara 35 sampai 69 tahun, menunjukkan bahwa semua wanita baik yang belum mengalami menopause maupun yang sudah menopause, yang memakan daging dalam jumlah besar mempunyai potensi terserang kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak memakan daging.
Hubungan daging dan kanker payudara semakin kuat pada wanita yang sudah menopause. Wanita yang sudah menopause mempunyai potensi yang lebih besar untuk mengidap kanker payudara dibandingkan dengan wanita yng belum menopause.
Wanita yang banyak mengkonsumsi daging merah (2 ons atau lebih dari 2 ons perhari) mempunyai kecenderungan 56 persen terserang kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak memakan daging. Sedangkan untuk wanita yang banyak mengkonsumsi daging olahan (lebih dari 3/4 ons perhari) mempunyai kecenderungan 64 persen terserang kanker payudara.
Hubungan antara daging di dalam diet dan kanker payudara menunjukkan hubungan yang lemah. Menurut professor Janet E Cade yang bekerja di Universitas of Leeds melaporkan dalam the British Journal of Cancer, mengkonsumsi daging akan meningkatkan lemak jenuh. Lemak jenuh dapat memicu pertumbuhan sel-sel tumor di tubuh.
Fakta lain, mengapa daging dapat memicu kanker payudara adalah ketika daging dibakar akan menghasilkan beberapa senyawa baru seperti heterocyclic amines dan polycyclic aromatic hydrocarbons yaitu senyawa yang dapat memicu tumor pada hewan. Senyawa jenis ini juga dapat memicu tumor pada manusia.
Berapa banyak kita dapat mengkonsumsi daging agar terhindar dari kanker payudara? Hal ini masih menjadi perdebatan beberapa studi yang dilakukan oleh para ilmuwan. Namun berdasarkan temuan terkini oleh American Institute for Cancer Research, menyarankan para wanita untuk mengkonsumsi burger dalam jumlah yang moderate. Sedangkan Dr. Ritva Butrum, science advisor AICR, menyarankan untuk makan daging merah kurang dari 3 ons perhari.
Sumber : Reuters
0 komentar:
Posting Komentar