
Penelitian kali ini melibatkan sebanyak sembilan wanita pra-menopause sehat yang mengonsumsi diet yang mengandung susu kedelai, dimana sebagian besar senyawa antioksidan-nya (yaitu isoflavon) telah dihilangkan.
Diet tersebut ternyata bisa menurunkan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Meskipun demikian, hormon-hormon reproduksi lainnya tidak terpengaruh oleh diet yang mengandung protein hewani berkadar rendah dan berkadar serat tinggi itu.
Hormon estrogen dapat merangsang pertumbuhan beberapa jenis sel tubuh dan diperkirakan memiliki peranan penting dalam perkembangan beberapa kasus kanker payudara. Para wanita yang mengalami paparan estrogen lebih banyak, misalnya mereka yang mendapat menstruasi lebih dini, mereka yang tidak memiliki anak, dan para wanita yang tidak menyusui bayinya, ternyata menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk mengidap kanker payudara. Hormon progesteron juga ikut berperan pada risiko pertumbuhan kanker payudara.
Para peneliti dari University of Texas Medical Branch Galveston mengukur kadar estrogen, progesteron, hormon pengikat seks (globulin), hormon lutein, dan hormon perangsang folikel kepada para wanita sebelum mereka memulai diet tersebut. Dua hormon terakhir berfungsi untuk merangsang fungsi ovarian.
Dalam penelitian tersebut, para wanita itu mengonsumsi 36 ons susu kedelai yang mengandung kurang dari 5 milligram isoflavon setiap harinya, selama sebulan penuh. Diet tersebut lebih banyak mengandung karbohidrat dan lebih sedikit protein dibandingkan diet sebelumnya yang biasa dikonsumsi oleh para wanita itu.
Sumber: Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism
0 komentar:
Posting Komentar