Senin, 30 Juni 2008

Tidur dan Obesitas

Tidur sangat penting untuk memperoleh hidup yang sehat. Sejumlah besar penelitian membuktikan bahwa tidur yang terlalu jarang atau acak dapat diakibatkan oleh kesehatan yang sedang terganggu. Selain membuat mata bengkak, kurang tidur atau kebiasaan tidur di jam-jam yang tidak biasa dapat meningkatkan resiko obesitas dan beragam penyakit lainnya, termasuk kanker, penyakit jantung dan diebetes.

Studi membuktikan bahwa epidemi obesitas yang terjadi di Amerika sedikit banyak dipengaruhi oleh penurunan jumlah waktu tidur penduduk Amerika. Hormon yang terganggu mungkin mengakibatkan selera makan yang berubah. Peneliti dari universitas terkemuka di Amerika Serikat, yang meneliti sampel yang terdiri dari hampir 10.000 orang dewasa, menemukan bahwa mereka yang berusia 32 - 49 tahun yang tidur kurang dari 7 jam sehari lebih berisiko mengalami obesitas daripada mereka yang tidurnya cukup.

Waktu tidur yang lebih sedikit dapat dihubungkan dengan beberapa penyakit seperti kanker usus besar, kanker payudara, penyakit jantung dan diabetes. Alasan di balik hal tersebut adalah kurangnya tidur mempengaruhi hormon dan protein yang berperan dalam menciptakan penyakit-penyakit tersebut di atas.

Jadi, untuk menghindari obesitas, cobalah untuk tidur yang benar selama 8 jam sehari. Itu dapat membuat Anda merasa segar dan bersemangat sepanjang hari. Namun bila Anda sudah telanjur divonis mengidap penyakit-penyakit tersebut, maka akan lebih baik bila Anda mencoba mengendalikan situasi. Ada begitu banyak alternatif yang dapat Anda pilih berkaitan dengan solusi mengatasi obesitas, misalnya pil diet, olahraga, dan melakukan diet.

Dari ketiga alternatif tersebut, pil diet merupakan cara termudah untuk dilakukan untuk mengurangi berat badan. Phentermine, salah satu pil diet paling berpengaruh telah berhasil membawa perubahan positif di kehidupan jutaan manusia di seluruh dunia.

0 komentar:

Posting Komentar